Berita

RSUD Bali Mandara Gelar Reakreditasi Untuk Menuju Menjadi Rumah Sakit Berkelas Dunia

Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bali, RSUD Bali Mandara (RSBM), memiliki tujuan besar untuk menjadi rumah sakit terkemuka di dunia pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan ini, RSBM akan mengikuti proses re-akreditasi pada awal September 2024 mendatang.

Ini adalah kedua kalinya rumah sakit ini mendapatkan akreditasi. Pada 2019, mereka memperoleh predikat paripurna (bintang lima) selama proses akreditasi.

Proses akreditasi dilakukan oleh tim penilai yang terdiri dari tiga surveyor dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP). Tim penilai tersebut terdiri dari dr Rini Susilowati MKes MM, dr Lina Darmayanti MSi Med SpPA, dan I Wayan Arsiawan Adi SPd SE SKep Ns MPH.

Pada tanggal 20 September 2024, penilaian akan dilakukan secara online, diikuti dengan peninjauan langsung di lokasi RSBM pada tanggal 24 September 2024. Plt Direktur Utama RSBM, dr Ketut Suarjaya MPPM, menyatakan bahwa proses reakreditasi ini akan menjadi evaluasi kinerja layanan yang telah diberikan oleh RSBM selama ini.

Menurut dr Suarjaya, yang disampaikan pada hari Selasa (24/9) selama proses akreditasi, tujuan utama rumah sakit adalah untuk menjadi standar kelas dunia pada tahun 2025 dengan fokus pada pelayanan, pendidikan, dan penelitian.

Dia percaya bahwa RSBM akan terus mempertahankan akreditasi paripurna mereka. Setelah menerima predikat bintang lima di tahun 2019, RSBM terus meningkatkan layanan, fasilitas dan SDM mereka. Pada tahun lalu, mereka resmi meluncurkan Layanan Kanker Terpadu sebagai salah satu layanan terbaik mereka.

Seorang mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengungkapkan rencananya untuk Roadmap RSBM hingga tahun 2025. Tengah menyiapkan beberapa layanan baru saat ini, dengan target memiliki empat layanan unggulan paling lambat pada tahun 2024.

Pada tahun 2023, layanan kanker terpadu akan diikuti oleh layanan jantung, stroke center, dan urologi di rumah sakit ini. “Kami berharap semua layanan ini akan selesai pada tahun 2024 karena kami ingin RSBM menjadi salah satu rumah sakit provinsi yang terkemuka,” kata dr Suarjaya dengan tegas.

Sebagai ketua tim survei akreditasi RSBM, Rini Susilowati mengumumkan bahwa semua rumah sakit di Indonesia harus mengikuti proses akreditasi paling lambat pada akhir tahun 2023. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang standar akreditasi rumah sakit, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi G Sadikin pada tanggal 13 April 2022.

Menurut Rini, akreditasi rumah sakit juga berperan penting dalam kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Ini tidak hanya untuk memenuhi persyaratan perpanjangan kerjasama, tetapi juga untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

Semua layanan yang ditawarkan oleh RSBM saat ini sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebagai rumah sakit yang didirikan pada tahun 2017, RSBM juga merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk acara Presidensi G20 di Bali.

Tahun ini, RSBM telah meraih sejumlah penghargaan yang bergengsi dari Kementerian Kesehatan, termasuk predikat sangat baik dalam kategori Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Selain itu, empat tenaga medisnya juga menerima penghargaan pada acara Tenaga Kesehatan Teladan Awards 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkes. Kami bangga atas prestasi ini dan terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Menurut Rini, penilaian akreditasi mencakup pemeriksaan dokumen-dokumen rumah sakit dan pelaksanaan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit atau berdasarkan peraturan yang dibuat oleh regulator atau pemerintah.

Rini berkata bahwa penghargaan yang diterima rumah sakit sangat membantu meningkatkan pelayanan disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *